GOR Waringin, Jl. Raya Abepura-Kotaraja, Wai Mhorock, Abepura, Kota Jayapura, Papua

Wasit

Wasit dan Perannya di dalam pertandingan Bulutangkis

SHARE :

Pengkot – Perangkat pertandingan merupakan bagian penting dalam terselenggaranya pertandingan olahraga bulutangkis. Perangkat pertandingan menjadi pihak yang memiliki wewenang utama dalam lapangan serta cakupan wilayah permainan.  Dasar dari wewenang perangkat pertandingan berdasarkan pada peraturan serta regulasi permainan sesuai ketetapan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).  Keputusan dari perangkat pertandingan menentukan jalannya laga pertandingan bulutangkis. Lama permainan bulu tangkis sendiri ditentukan ketika salah satu pemain atau pasangan memperoleh kemenangan melalui dua atau tiga set. Setiap pemain/pasangan yang lebih dahulu meraih 21 angka atau unggul setidaknya dua poin dalam situasi penentuan atau yang mencapai nilai 30 terlebih dahulu dalam situasi point 29 sama menjadi pemenang dalam sebuah set.

Dalam sebuah pertandingan bulutangkis, terdapat tiga peran dalam jajaran perangkat pertandingan, yakni Wasit Pertandingan/Utama (Umpire), Hakim Servis (Service Judge), dan Hakim Garis (Linesman).  Berikut adalah penjelasan mengenai peran dan tugas masing-masing perangkat pertandingan seperti dilansir dari BWF dan buku Mengenal Olahraga Bulu Tangkis (2020) karya Tri Hadi Karyono.

Wasit Utama (Umpire)

Peran terbesar dari perangkat pertandingan dimiliki oleh seorang wasit utama yang memiliki keharusan menegakkan dan menjalankan peraturan permainan bulu tangkis. Umpire berwenang mengambil keputusan terkait adanya kesalahan (fault) hingga meminta permainan untuk kembali diulang.  Kewajiban lain dari seorang umpire adalah menyelesaikan perselisihan antar pemain (jika ada) serta memberikan informasi terkait perkembangan permainan ke penonton. Umpire juga bisa menunjuk kesalahan dan mengeluarkan anggotanya yakni hakim servis dan hakim garis dari pertandingan dengan pengawas pertandingan (Referee).

Hakim Servis (Service Judge)

Seorang hakim servis memiliki tugas menilai pengambilan pukulan mula (Service) seorang pemain pada awal permainan. Hakim servis harus menyebut adanya fault (pelanggaran) jika ditemukan pelanggaran atau kesalahan saat seorang pemain melakukan service. Keputusan tersebut akan menjadi pertimbangan bagi seorang umpire untuk menentukan keputusan akhir sebelum melanjutkan permainan

Hakim Garis (Linesman)

Seorang hakim garis atau linesman memiliki tanggung jawab untuk melihat posisi jatuhnya shuttlecock (kok) di wilayah permainan.  Tugas linesman adalah menentukan apakah kok masih berada dalam lapangan, menyentuh sebagian garis batas, atau keluar sepenuhnya dari wilayah permainan.  Apabila hakim garis melakukan kesalahan dalam menilai titik jatuhnya kok atau menyatakan tidak dapat melihat posisi jatuhnya kok, maka umpire mengambil alih keputusan akhir atau mengulang permainan.  Akan tetapi, teknologi yang berkembang membuat pemain bisa melakukan challenge terkait keputusan linesman. Setiap babak, pemain diberi jatah melakukan challenge sebanyak dua kali.  Challenge yang gagal akan mengurangi jatah Challenge pemain yang meminta Challenge.  Challenge ini akan memperlihatkan jatuhnya kok dengan menggunakan teknologi. Challenge bisa diajukan oleh pemain setelah beberapa detik shuttlecock jatuh di atas lapangan pertandingan. 

[Sumber: kompas.com]

Lainnya